23 April 2008

Program Wajib Belajar???

Program wajib belajar yang dicanangkan oleh pemerintah apa sudah benar-benar sudah kita jalankan?

Pendidikan adalah suatu hal yang wajib didapatkan oleh seluruh warga negara Indonesia tanpa memandang status apapun, seorang anak tidak berhak memikirkan biaya sekolah mereka karena tanggung jawab dan kewajiban seorang anak hanya sebatas sekolah dan belajar. Tanggung jawab pendidikan menurut saya merupakan tanggung jawab bersama semua pihak yaitu pemerintah, pengusaha, orang tua dan guru/pihak sekolah harus saling membantu mensukseskan program tersebut termasuk saya sendiri.
Dalam hal ini saya lebih menyorot ke pengusaha/perusahaan, orang tua/keluarga dan guru/pihak sekolah khususnya untuk wilayah Kalimantan Selatan. Kita tidak usah terlalu berharap bantuan dari pemerintah karena masih banyak hal-hal lain yang harus dikerjakan dan diselesaikan oleh pemerintah.
Semua pasti ada solusi apabila setiap orang memahaminya, andaikan saja dari sekian banyak pengusaha/perusahaan (kita anggap saja 100 pengusaha/perusahaan) di Kalimantan Selatan mau menyekolahkan paling tidak minimal 2 orang anak dari keluarga kurang mampu (terserah memilih mau tingkat Sekolah Dasar, SMP atau SMA atau semuanya) maka 200 orang anak akan mendapatkan haknya dalam pendidikan serta terbebas dari ancaman putus sekolah.
Andaikan setiap orang tua lebih mengutamakan pendidikan anaknya lebih dari kepentingan lainnya yang kurang bermanfaat (seperti membeli perhiasan, elektronik, motor, mobil dll dalam artian barang-barang tersebut belum benar-benar perlu untuk dibeli) maka setiap anak akan mendapatkan haknya dalam pendidikan serta terbebas dari ancaman putus sekolah.
Andaikan setiap guru/sekolah benar-benar melaksanakan kewajibannya bertanggung jawab dengan gelarnya sebagai "Pahlawan Tanda Jasa" sebagai pengajar/pendidik (dalam artian tidak memandang status orang tua murid dan aturan pihak sekolah yang selalu mengutamakan biaya sekolah) maka setiap anak akan mendapatkan haknya dalam pendidikan serta terbebas dari ancaman putus sekolah.
Seperti kasus yang saya temui dan terjadi baru-baru ini di salah satu sekolah menengah atas wilayah kota banjarmasin, dimana sekolah tersebut memberlakukan aturan sistim poin terhadap murid-muridnya, setiap kesalahan mempunyai jumlah poin berbeda-beda dimana apabila mencapai poin 100 akan mendapat sanksi dikeluarkan dari sekolah tersebut). Kebetulan ada salah seorang murid dikeluarkan dari sekolah tersebut karena beberapa kali melakukan kesalahan yang mungkin saya anggap tidak merugikan sekolah sehingga poinnya sudah mencapai 100. Yang saya sangat prihatin pihak sekolah mengeluarkan atau dengan kata lebih halus lagi menyuruh pindah dari sekolah tersebut pada saat menjelang kenaikan sekolah yang tinggal 2 bulan lagi.
Dari kasus diatas kita dapat berasumsi apa mungkin gara-gara mendapat poin 100 sekolah tega mengeluarkan seorang murid dari sekolah pada saat menjelang kenaikan sekolah, apabila pindah sekolah juga pihak sekolah mana yang mau menerima murid tersebut karena proses belajar sisa dua bulan lagi, kalau ada juga sekolah yang mau menerima pastinya dengan biaya yang mahal dan belum tentu orang tua murid mempunyai kemampuan untuk membayarnya. Dimana tanggung jawab pihak sekolah? Hanya sebatas itukah tanggung jawab sekolah yang seharusnya mendidik dan mengayomi murid-muridnya? Apakah itu yang dimaksud dengan Program Wajib Belajar?
Mungkin sekolah merasa sistim yang diterapkan oleh mereka sudah bagus tetapi belum tentu baik bagi pihak orang tua murid. Tetapi kita tidak harus saling menyalahkan pihak sekolah sepenuhnya dalam hal ini orang tua murid pun harus bertanggung jawab terhadap anaknya, seharusnya orang tua bertanya hal apa yang menyebabkan anak mereka dikeluarkan dari sekolah? Pendidikan dirumah seperti apa yang telah mereka berikan? Apakah mereka memperhatikan sekolah anak mereka? Untuk menghindari kejadian seperti itu pasti selalu ada solusi, pihak sekolah dan orang tua murid harus terjalin komunikasi yang baik supaya program wajib belajar dapat tepat sasaran.
Anak kita merupakan tanggung jawab kita bersama karena apabila benar-benar dididik akan menjadi generasi penerus bertanggung jawab yang dapat menjaga dan memajukan Indonesia pada umumnya dan Kalimantan Selatan pada khususnya.
Apa yang saya tulis hanya untuk memberikan saran dan acuan pada seluruh pihak yang merasa bertanggung jawab dalam hal pendidikan demi masa depan generasi muda Kalimantan Selatan. Apakah Kita Tidak Bangga Apabila Banyak Generasi Muda Kalsel Bakal Menjadi Pemimpin Bangsa?

Tidak ada komentar: